BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Puasa
merupakan salah satu rukun islam yang artinya kita yang beragama islam
wajib menjalankan ibadah yang satu ini. Puasa memang kegiatan yang tidak hanya
ada di bulan Ramadhan saja dan juga kebanyakan umat beragama memiliki kegiatan
seputar puasa. Namun jika kita melihat Puasa dari sisi Sains ternyata memiliki
banyak manfaat untuk kesehatan tubuh kita. Saya memilih judul ini karena
menarik dan harus kita ketahui bahwa puasa obat yang paling efektif untuk
macam-macam penyakit.
B.
Rumusan
Masalah
Masalah - masalah yang akan saya bahas dalam
penulisan makalah ini mengenai apa apa yang berkaitan dengan zakat yang
meliputi:
1. Apa Pengertian Puasa?
2. Apa Keutamaan Puasa?
3. Apa Hikamah Puasa?
4. Manfaat Puasa?
C.
Tujuan Penulisan
Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk memberi
pengetahuan kepada pembaca bahawa puasa tidak hanya memperkukuh keimanan dan
ketaqwaan kita terhadap Allah SWT , puasa juga ternyata dapat dijadiakn sebagai
terapi pengobatan. Semaoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Puasa
Puasa adalah bagian dari ibadah kaum
muslimin dan ada berbagai ibadah puasa yang dijalan oleh kaum muslimin dalam
berbagai waktu dan kondisi.
Puasa terbukti memiliki banyak
manfaat dan keutamaan , oleh sebab itu pemahaman akan puasa wajib dipahami bagi
pelakunya agar dalam menjalankannya mendapat banyak wacana yang bermanfaat baik
dari sisi kesehatan , amal ibadah maupun pengembangan jiwa dan ruhani. Dan
secara langsung mampu mengubah jiwa dan kepribadian menjadi jiwa yang berakhlak
baik.
B. Keutamaan Berpuasa
Berikut ini adalah
11 keutamaan berpuasa :
1. Pengampunan
Dosa
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, (bahwasanya) beliau bersabda (yang artinya):
“Barangsiapa
yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan ihtisab (mengharap
wajah Allah) maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu".
[Hadits Riwayat Bukhari 4/99, Muslim
759]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu juga, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda (yang artinya): “Shalat yang lima waktu, Jum'at ke Jum'at. Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa yang terjadi di antara tenggang waktu-waktu tersebut selama menjauhi dosa besar". [Hadits Riwayat Muslim 233].
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu juga, (bahwasanya) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallampernah naik mimbar kemudian berkata:
"Amin,
Amin, Amin".
Ditanyakan
kepadanya: "Ya Rasulullah, engkau naik mimbar kemudian mengucapkan Amin,
Amin, Amin?" Beliau bersabda (yang artinya):
“Sesungguhnya Jibril 'alaihissalam datang kepadaku, dia
berkata: "Barangsiapa yang mendapati bulan Ramadhan tapi tidak terampuni
dosanya maka akan masuk neraka dan akan Allah jauhkan dia, katakan
"Amin", maka akupun mengucapkan Amin...."
[Hadits Riwayat
Ibnu Khuzaimah 3/192 dan Ahmad 2/246 dan 254 dan Al-Baihaqi 4/204 dari jalan
Abu Hurairah. Hadits ini shahih, asalnya terdapat dalam Shahih Muslim 4/1978.
Dalam bab ini banyak hadits dari beberapa orang sahabat, lihatlah dalam Fadhailu
Syahri Ramadhanhal.25-34 karya Ibnu Syahin].
2. Amal mulia
yang pahalanya akan dibalas langsung dari Allah SWT
Allah SWT berfirman melalui hadits qudsi :
قَالَ اللَّهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ ، فَإِنَّهُ لِى ، وَأَنَا أَجْزِى بِهِ
Allah berfirman: "Setiap amal anak Adam untuknya kecuali puasa, maka itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya…" (Muttafaq 'Alaih)
3.
Dikabulkannya Do'a dan Pembebasan Api Neraka
Rasulullah SAW bersabda :
مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُومُ يَوْمًا فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ بَاعَدَ اللَّهُ بِذَلِكَ الْيَوْمِ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا
Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah kecuali Allah menjauhkan wajahnya dengan hari itu dari api neraka tujuh puluh musim. (HR. Jama'ah kecuali Abu Dawud)Rasullullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda (yang artinya):
“Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka setiap siang dan malam dalam bulan Ramadhan, dan semua orang muslim yang berdo'a akan dikabulkan do'anya"
[Hadits Riwayat Bazzar 3142, Ahmad 2/254 dari jalan A'mas, dari Abu Shalih dari Jabir, diriwayatkan oleh Ibnu Majah 1643 darinya secara ringkas dari jalan yang lain, haditsnya shahih. Do'a yang dikabulkan itu ketika berbuka, sebagaimana akan datang penjelasannya, lihatMisbahuh Azzujajah no. 60 karya Al-Bushri]
Rasulullah SAW bersabda :
الصِّيَامُ جُنَّةٌ مِنْ النَّارِ
Puasa adalah perisai (yang
melindungi) dari api neraka (HR.
Ahmad dan Hakim)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda (yang artinya):
“Wahai sekalian para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu ba'ah (mampu dengan berbagai macam persiapannya) hendaklah menikah, karena menikah lebih menundukkan pandangan, dan lebih menjaga kehormatan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, hendaklah puasa karena puasa merupakan wijaa' (pemutus syahwat) baginya"
[Hadits Riwayat Bukhari 4/106 dan Muslim no. 1400 dari Ibnu Mas'ud]
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda (yang artinya):
“Wahai sekalian para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu ba'ah (mampu dengan berbagai macam persiapannya) hendaklah menikah, karena menikah lebih menundukkan pandangan, dan lebih menjaga kehormatan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, hendaklah puasa karena puasa merupakan wijaa' (pemutus syahwat) baginya"
[Hadits Riwayat Bukhari 4/106 dan Muslim no. 1400 dari Ibnu Mas'ud]
4.
Bau mulut orang yang puasa lebih baik di sisi Allah
daripada minyak misik
Nabi SAW bersabda :
وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada harumnya minyak misik… (Muttafaq 'Alaih)
5. Orang yang
Puasa Termasuk Shidiqin dan Syuhada
Dari
'Amr bin Murrah Al-Juhani radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Datang
seorang pria kepada Nabishallallahu 'alaihi wa sallam kemudian
berkata: "Ya Rasulullah, apa pendapatmu jika aku bersaksi bahwa tidak ada
sesembahan yang hak kecuali Allah, engkau adalah Rasulullah, aku shalat lima
waktu, aku tunaikan zakat, aku lakukan puasa Ramadhan dan shalat tarawih di
malam harinya, termasuk orang yang manakah aku?" Beliau menjawab (yang
artinya): "Termasuk dari
shidiqin (orang-orang yang benar keimanannya -pent) dan syuhada (orang-orang yang
mati syahid -pent)". [Hadits
Riwayat Ibnu Hibban no.11 zawaidnya, sanadnya Shahih]
6.
Orang yang puasa akan mendapat dua kegembiraan
Rasulullah SAW bersabda :
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ ، وَإِذَا لَقِىَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
Orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan; ketika berbuka dia gembira dengan bukanya dan ketika bertemu Tuhannya dia gembira dengan puasanya. (Muttafaq 'Alaih)
7. Pahala
Orang Puasa Tidak Terbatas
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, (bahwasanya) Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallambersabda (yang artinya): “Allah Ta'ala berfirman: "Semua amalan bani Adam untuknya kecuali puasa
karena puasa itu untuk-Ku dan Aku akan membalasnya". Puasa adalah perisai,
jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa janganlah berkata keji dan
berteriak-teriak, jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya, maka
ucapkanlah: 'Aku sedang berpuasa'. Demi dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya,
sesunguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada
baumisk (kesturi). Orang yang puasa mempunyai dua kegembiraan. Jika
berbuka mereka gembira, jika bertemu Rabbnya mereka gembira karena puasa yang
dilakukannya"
[Bukhari 4/88, Muslim no. 1151,
Lafadz ini bagi Bukhari].
Di dalam riwayat Bukhari (disebutkan
yang artinya):
"Dia
meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena puasa untuk-Ku, dan Aku yang
akan membalasnya, kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat yang semisal
dengannya".
Di dalam riwayat Muslim (yang artinya):
Di dalam riwayat Muslim (yang artinya):
"Semua
amalan bani Adam akan dilipatgandakan, kebaikan dibalas dengan sepuluh kali
lipat yang semisal dengannya, sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman:
"Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.
Dia (bani Adam) meninggalkan syahwatnya dan makanannya karena Aku". Bagi
orang yang puasa ada dua kegembiraan; gembira ketika berbuka dan gembira ketika
bertemu Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang puasa di sisi Allah adalah lebih
wangi daripada bau misk".
8.
Memasukkan pelakunya ke dalam surga
Suatu
hari Abu Umamah datang kepada Nabi SAW dan bertanya tentang amal yang bisa
memasukkannya ke surga. Imam Ahmad, Nasa'i dan Hakim meriwayatkan dalam hadits
berikut ini:
عَنْ أَبِى أُمَامَةَ قَالَ أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقُلْتُ مُرْنِى بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِى الْجَنَّةَ. قَالَ « عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لاَ عِدْلَ لَهُ ». ثُمَّ أَتَيْتُهُ الثَّانِيَةَ فَقَالَ « عَلَيْكَ بِالصِّيَامِ »
Dari Abu Umamah berkata: Saya datang kepada Rasulullah SAW, maka saya berkata: "Perintahkan kepada saya dengan sebuah amal yang dapat memasukkan saya ke dalam surga!" Rasulullah SAW menjawab: "Berpuasalah, sesungguhnya tiada tandingan baginya" Kemudian saya datang untuk kedua kalinya, maka Beliau berkata: "Berpuasalah" (HR. Ahmad, Nasa'i dan Hakim dan dia menshahihkannya)
9. Puasa
Sebagai Kafarat
Diantara
keistimewaan puasa yang tidak ada dalam amalan lain adalah; Allah menjadikannya
sebagai kafarat bagi orang yang memotong rambut kepalanya (ketika haji) karena
ada udzur sakit atau penyakit di kepalanya, kaparat bagi yang tidak mampu
memberi kurban, kafarat bagi pembunuh orang kafir yang punya perjanjian karena
membatalkan sumpah, atau yang membunuh binatang buruan di tanah haram dan
sebagai kafarat zhihar. Akan jelas bagimu dalam ayat-ayat berikut
ini.
Allah Ta'ala berfirman (yang artinya):
"Dan
sempurnakanlah olehmu ibadah haji dan umrah karena Allah; maka jika kamu
terkepung (terhalang oleh musuh atau sakit), maka wajib menyembelih kurban yang
mudah didapat. Dan janganlah kamu mencukur rambut kepalamu, hingga kurban itu
sampai ke tempat penyembelihannya. Jika ada diantaramu yang sakit atau ada
gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajib atasnya berfidyah, yaitu
berpuasa atau bersedekah atau berkurban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka
bagi siapa yang ingin mengerjakan umrah sebelum haji (di dalam bulan haji),
(wajiblah ia menyembelih) kurban yang mudah di dapat. Tetapi jika ia tidak
menemukan (binatang kurban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari
dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali.
Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluargannya
tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota
Makkah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras
siksa-Nya"
[Al-Baqarah : 196]
Allah Ta'ala juga berfirman (yang artinya):
"Dan
jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara
mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat (denda) yang
diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya
yang mukmin. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah (si pembunuh)
berpuasa dua bulan berturut-turut sebagai cara taubat kepada Allah. Dan adalah
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana"
[An-Nisaa' : 92]
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya):
"Allah
tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk
bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah kamu yang kamu
sengaja, maka kafarat (melanggar) sumpah itu ialah memberi makan sepuluh orang
miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau
memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barangsiapa
tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kafaratnya puasa selama tiga hari.
Yang demikian itu adalah kafarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu
langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu
hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya)"
[Al-Maidah : 89]
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya):
"Orang-orang
yang men-zhihar *) isteri mereka kemudian mereka hendak menarik
kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang
budak sebelum kedua suami istri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan
kepada kamu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Barangsiapa yang
tidak mendapatkan (budak), maka (wajib atasnya) berpuasa dua bulan
berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Maka siapa yang tidak kuasa (wajib
atasnya) memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah supaya kamu beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang-orang
kafir ada siksaan yang sangat pedih"
[Al-Mujaadilah : 3-4]
*) Zhihar di kalangan bangsa Arab
waktu itu ialah bila suami mengatakan kepada isterinya: "punggungmu bagiku
seperti punggung ibuku". Maksud ucapan ini ialah ia tidak mau lagi
menggauli (menyetubuhi) isterinya. Ucapan ini tidak dianggap talak namun
disebut zhihar
10. Puasa akan
menjadi pemberi syafa'at bagi pelakunya
Rasulullah SAW bersabda :
الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Puasa dan Al-Qur'an akan memberikan
syafa'at bagi seorang hamba di hari kiamat (HR. Ahmad dan Hakim)
11. Puasa Bisa Memasukkan Hamba ke Surga
Dari Abu Umamah radhiyallahu
'anhu katanya, "Aku berkata (kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam): "Wahai Rasulullah, tunjukkan padaku suatu amalan
yang bisa memasukkanku ke surga?"
Beliau menjawab:
"Hendaklah
kamu sering berpuasa, tidak ada (amalan) yang semisal dengan itu"
[Hadits Riwayat Nasa'i 4/165, Ibnu
Hibban hal. 232 Mawarid, Al-Hakim 1/421, sanadnya Shahih]
Wallaahu a'lam bish
shawab
C.
Hikmah
Puasa
Adapun puasa memiliki banyak hikmah
yaitu antara lain :
1. Meningkatkan ketaqwaan
Sebagaimana firman Allah dalam
Alquran,
“Hai orang-orang yang beriman
diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertaqwa” (QS.
Al-Baqarah: 183).
2. Meningkatkan rasa syukur atas segala
nikmat Allah
Wahai orang-orang kaya,
bersedekahlah kepada orang-orang fakir pada bulan Ramadhan mulia ini,
memberilah seperti pemberian orang yang tidak takut miskin. Berdermalah dengan
harta dan kebaikan kepada saudara-saudaramu yang membutuhkan, jadilah orang
yang mensyukuri nikmat Allah.
Rasulullah SAW telah bersabda:
“Allah sungguh ridha pada hamba yang
memakan makanan lalu memuji-Nya atas makan itu atau meminum minuman lalu
memuji-Nya atas minuman itu” (HR. Muslim).
3. Orang yang berpuasa menyibukkan
hatinya dengan pikir dan zikir.
Karena
bila menuruti hawa nafsunya maka akan membuatnya lalai bahkan mengeraskan hati.
Karena itu Rasulullah SAW mengarahkan untuk meringankan makan dan minum. Sabda
Rasulullah : "Tidak ada wadah yang diisi penuh oleh anak Adam yang
lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam itu suapan yang dapat
menegakkan punggunya, jika dia tidak mampu, maka 1/3 untuk makanannya, 1/3
untuk minumnya dan 1/3 untuk nafasnya" (HR. Ibnu Majah).
4.
Mendidik
kejujuran
5.
Berpuasa
tidak seorangpun yang mengawasinya, kecuali barangkali dari pihak keluarganya.
6.
Mendidik
kedisiplinan
7.
Sikap
tunduk dan patuh pada peraturan yang berlaku.
8.
Mendidik
kesadaran
D.
Manfaat Puasa
Pengaruh
mekanisme puasa terhadap kesehatan jasmani meliputi berbagai aspek kesehatan,
diantaranya yaitu :
1. Memberikan
kesempatan bagi alat pencernaan untuk beristirahat. Dengan berpuasa,
memberi waktu bagi tubuh dan sistem pencernaan untuk beristirahat. Dengan
begitu, organ pencernaan seperti kerongkongan, lambung serta usus bisa bekerja
lebih baik dan maksimal ketika Anda mulai mengonsumsi makanan lagi.
2. Puasa merupakan
terapi detoksifikasi atau pembersihan racun dari dalam tubuh. Membebaskan
tubuh dari racun, kotoran, dan ampas yang merusak kesehatan. Puasa membantu menghilangkan
racun-racun yang berbahaya dalam tubuh. Oleh karena itu, puasa sering dijadikan
sebagai metode untuk detoksifikasi tubuh secara alami. Hal ini karena, kondisi
lambung yang kosong saat puasa akan bekerja lebih optimal saat berbuka. Ketika
lambung kosong, penyerapan nutrisi akan berjalan lebih efektif sehingga
mengurangi risiko penimbunan sisa makanan atau nutrisi yang tidak berhasil
terserap sempurna oleh tubuh. Sehingga tubuh pun tidak lagi menyimpan tumpukan
sisa makanan yang bisa membusuk.
3. Memblokir makanan
untuk bakteri, virus, dan sel kanker sehingga kuman-kuman tersebut tidak bisa
bertahan hidup.
4. Menambah jumlah sel
darah putih dan meningkatkan daya tahan tubuh. Pada minggu pertama puasa belum
ditemukan pertumbuhan sel darah putih. Namun, mulai hari ketujuh (minggu
kedua), penambahan sel darah putih pesat sekali. Darah putih merupakan unsur
utama dalam sistem pertahanan tubuh.
5. Menyeimbangkan
kadar asam dan basa dalam tubuh.
6. Memperbaiki fungsi
hormon yang diperlukan dalam berbagai proses fisiologis dan biokimia tubuh.
Hormon dikeluarkan oleh kelenjar endokrin dan hipofisis sebagai reaksi tubuh
terhadap berbagai tekanan dan stres lingkungan. Kekurangan atau kelebihan
produksi hormon tertentu akan berdampak buruk pada kesehatan tubuh. Misal
ketika mengalami stres, hormon insulin dan adrenalin yang mengatur waktu lapar
terganggu sehingga nafsu makan hilang atau bahkan datang lebih cepat.
Kekurangan produksi hormon insulin berakibat munculnya penyakit diabetes,
sedangkan bila berlebihan tubuh akan menderita hiperglikemia. Pada saat puasa
orang akan bersabar dan berusaha menahan amarah dan senantiasa pasrah pada
Tuhan. Hal itu akan membuat fungsi hormon berjalan normal sehingga irama hidup
lebih harmonis.
7. Meremajakan sel-sel
tubuh. Ketika kita berpuasa, organ tubuh berada pada posisi rileks, sehingga
mempunyai kesempatan untuk memperbarui sel-selnya.
8. Meningkatkan fungsi
organ tubuh. Puasa akan memberikan rangsangan terhadap seluruh sel, jaringan,
dan organ tubuh. Efek rangsangan ini akan menghasilkan, memulihkan, dan
meningkatkan fungsi organ sesuai fungsi fisiologisnya, misalnya panca indra
menjadi lebih tajam.
9. Puasa meningkatkan
fungsi organ reproduksi. Hal ini terkait dengan peremajaan sel-sel yang
berpengaruh pada sel-sel urogenitalis dan alat-alat reproduksi lainnya. Hormon
yang berkaitan dengan masalah perilaku seksual tidak hanya dihasilkan oleh
organ indung telur (estrogen) dan testis (testosteron), tetapi juga oleh
kelenjar hipofisis.
10. Puasa juga membantu
meredakan nyeri pada persendian, bagi orang yang menderita arthritis atau
radang sendi. Sebuah penelitian menunjukkan, adanya hubungan antara membaiknya
radang sendi dan peningkatan kemampuan sel netrofil dalam membasmi bakteri.
Netrofil, atau sel penetral merupakan unsur yang mampu menetralkan racun maupun
bakteri penyebab radang sendi.
11. Puasa bisa
mengatasi tekanan darah tinggi tanpa pengobatan medis. Selain itu juga menurunkan
kadar gula dalam darah dan kolesterol. Saat berpuasa, otomatis kita akan lebih
sedikit mengonsumsi makanan terutama yang mengandung lemak, gula dan kolesterol
tinggi. Hal ini yang kemudian berdampak pada penurunan kolesterol dan gula
darah. Jika disertai dengan diet makanan sehat saat sahur dan buka puasa,
manfaatnya akan didapatkan dengan lebih optimal.
12. Pengurangan
konsumsi air selama puasa, bisa membantu mengatasi akumulasi cairan yang
berlebihan pada tubuh. Proses 'pengeringan' ini akan mengatasi pembengkakan
pada perut, kaki dan lutut yang sering dialami saat seseorang mengalami
menstruasi.
13. Meskipun tidak
terlalu signifikan, puasa juga bermanfaat bagi Anda yang ingin menurunkan berat
badan berlebih. Dengan berpuasa, otomatis kita akan menahan keinginan untuk
ngemil dan frekuensi makan juga berkurang. Tapi ingat, proses penurunan berat
badan saat berpuasa sulit terjadi jika saat berbuka, Anda lebih banyak
mengonsumsi makanan tinggi gula dan kalori dibandingkan sayuran dan buah.
14. Memperlambat
penuaan serta mencegah penyakit yang sering timbul pada usia lanjut dan kanker
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Puasa adalah meninggalkan
makan, minuman, pernikahan dan pembicaraan. Puasa adalah rukun islam dan
menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat islam, puasa memiliki
banyak hikmah yaitu :
1.
Meningkatkan
ketaqwaan
2. Meningkatkan rasa syukur atas segala
nikmat Allah
3. Orang yang berpuasa menyibukkan
hatinya dengan pikir dan zikir.
4. Mendidik kejujuran
5. Berpuasa tidak seorangpun yang
mengawasinya, kecuali barangkali dari pihak keluarganya.
6. Mendidik kedisiplinan
7. Sikap tunduk dan patuh pada
peraturan yang berlaku.
8. Mendidik kesadaran akan
DAFTAR PUSTAKA
v
Hasan Muhammad Ayyub, 1976, As-Saum
Fi Al Islam, Al- Matba`ah Al-Asriyah; Kuwait
v Sayid Sabia, 1992, Fiqh As-Sunnah, Jilid I dan Al-Fikr;
Bairut
v Anton M Moeliono, 1993, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai
Pustaka; Jakarta
v
Abdul Aziz Dahlan et, 1997,
Ensiklopedi Hukum Islam, Enam Jilid, Ichtiar Baru Van Hoeven; Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar